Berbagai hal menyangkut perubahan, selalu dikaitkan peranan pemuda. Sejarah membuktikan itu. Di berbagai belahan dunia, perubahan sosial-politik menempatkan pemuda di garda depan. Peranannya menyeluruh, tak hanya mata air, tapi juga hulu, hilir sampai muara, bahkan pemuda sebagai air atau sumber energi perubahan. Tak tanggung-tanggung pemimpin besar seperti Bung Karno (Presiden RI Pertama) mengungkapkan kata-kata pengobar semangat “Berikan aku 100 orang tua, maka akan kupindahkan Mahameru. Tapi berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia“. Begitu besarkah potensi pemuda? Tidak dapat disangkal lagi, kualitas generasi muda kita merupakan cerminan masa depan bangsa. Suatu bangsa yang gagal membina generasi muda – baik dari segi moralitas maupun kapabilitas – akan menjadi bangsa pecundang di kemudian hari.
Negara-negara maju di dunia sangat khawatir dengan kelanjutan masa depan negara mereka. Apalah artinya kemajuan ekonomi, kecanggihan teknologi, kekuatan militer, dan kepemimpinan atas dunia sementara generasi mudanya sedemikian rusak moralnya, bodoh, dan tidak bisa diharapkan di masa depan. Bayang-bayang kemunduran atau bahkan kepunahan sebagai bangsa tampak begitu mencekan dan menakutkan.
Bangsa kita pun juga dihadapkan pada masalah besar saat ini. Generasi muda kita tengah terjebak dengan berbagai masalah seperti narkoba, tawuran, seks bebas, budaya permissive yang kebablasan, kualitas SDM yang rendah. Selain itu korupsi dan kolusi yang merajalela, main mata penguasa dan pengusaha, kemaksiatan yang merata, dan intervensi asing yang leluasa, telah menegasikan keadilan dan melumpuhkan sendi-sendi perekonomian bangsa. Saat ini kita seakan menemui kebuntuan dalam menentukan solusi yang terang.
Kebuntuan ini bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa. Ada kerja besar yang harus dilakukan untuk sebuah perubahan besar di masa depan. Melahirkan generasi baru yang sama sekali berbeda. Menanamkan keimanan dalam lubuk hati mereka yang paling dalam. Menumbuhkan ilmu pengetahuan di sel-sel otak mereka yang cerdas dan gemilang. Mengarahkan potensi generasi muda agar terarah dan berkembang.
Berbagai elemen bangsa harus bangkit dan saling bahu-membahu untuk mengembangkan berbagai program pembinaan generasi muda yang bermuara pencapaian kualitas iman dan takwa serta penguasaan ilmu pengetahun dan teknologi yang mumpuni. Maka kerja besar membangun peradaban besar sedang dimulai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar